Analisa sistem adalah proses untuk
mengevaluasi kerja sistem. Analisa sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu
meng-update sistem lama ke sistem yang baru serta mengoptimalkan kerja dari
sistem yang baru.
Ada
beberapa macam teknik yang bisa kita gunakan untuk memahami kelebihan dan
kekurangan dari sistem yang lama.
a)
Survei
Survei
atau dengan kata lain melihat langsung sistem lama. Dengan teknik ini, kita
bisa secara langsung melihat cara kerja dari sistem yang lama.
b)
Questioner
Kita
membuat daftar pertanyaan yang dapat membantu kita dalam memahai kelebihan dan
kekurangan sistem lama.
c)
Wawancara
Dengan
cara ini, kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem lama
langsung dari orang yang menggunakan sistem itu.
d)
Pengambilan
sampel
Hal
ini bertujuan untuk membantu kita dalam proses untuk memahami sistem tersebut.
Ketika suatu sistem kita
buat, kita harus terlebih dahulu mengetahui apa yang menjadi keinginan para
pengguna agar ketika sistem itu dijalankan, pengguna merasa senang dan mau menggunakan
sistem yang kita buat. Contohnya, laporan kurang diakui kebenarannya
(data-data tidak lengkap), laporan tidak
disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami, dan laporan tidak memenuhi unsur
tepat waktu. Laporan yang tidak tepat waktu, berarti akan memberikan hal-hal
yang usang, tidak up to date sehingga tidak bermanfaat secara maksimal
untuk pengambilan suatu keputusan.
Proses dari A-B-C-D adalah proses dimana kita
menganalisa dan mengembangkan sistem, sedangkan proses E-F-G adalah proses
pengadaan dan instalasi hardware dan software, serta proses H-I-J adalah proses
dimana kita mencoba, menjalankan dan mengevaluasi sistem yang kita buat.
Perlukah studi kelayakan sistem ?
Studi
kelayakan akan menilai dari berbagai sisi, apakah sistem memang layak untuk diimplementasikan.
Penilaian
tersebut antara lain mencakup :
a)
Kelayakan teknik(technical
feasibility)
b)
Kelayakan ekonomi(echonomicalfeasibility)
c)
Kelayakan operasi(operational
feasibility)
d)
Kelayakan jadwal(schedule
feasibility)
e)
Kelayakan hukum(law feasibility).
Prinsip – prinsip dalam
desain Sistem Informasi
1.
Proses desain merupakan langkah
lanjutan dari analisis data. Jadi desain harus dapat ditelusuri sampai ketingkat
analisis.
2.
Desain sebuah sistem harus meminimalkan
kesenjangan intelektual. Semua orang harus bisa menjalankan.
3.
Desain harus mengungkap keseragaman
dan integrasi antar sub sistem yang kuat.
4.
Desain harus berorientasi kekondisi
sekarang dan masa depan. Artinya sebuah desain harus mampu mengakomodasi jika terjadi
suatu perubahan.
5.
Desain harus mempertimbangkan konsep
penanganan kesalahan pada saat pengoperasian sistem.
6.
Desain harus dinilai kualitasnya
pada saat desain dibuat.
7.
Desain harus dikaji lebih lanjut sehingga
dapat meminimalkan kesalahan - kesalahan konseptual.
good..good... :D
BalasHapus