Minggu, 17 Februari 2013
Basis Data
Basis data bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat SBD untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut.
Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya. Penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data.
1. Pengertian Data
Kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta.
Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.
Menurut beberapa ahli :
1) NUZULLA AGUSTINA
Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf -huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi
2) KUSWADI & E. MUTIARA
Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat
3) H. J SRIYANTO
Data adalah suatu keterangan atau informasi tentang objek penelitian
Defenisi Data menurut kelompok kami
Data adalah sekumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta empirik), dapat berupa suara, gambar maupun vidio, yang dikumpulkan oleh peneliti, sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.
2. Jenis – jenis/tipe-tipe Data
a) Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya
1) Data Primer
2) Data Sekunder
b) Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1) Data Internal
2) Data Eksternal
c) Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis Datanya
1) Data Kuantitatif
2) Data Kualitatif
d) Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data
1) Data Diskrit
2) Data Kontinyu
e) Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya
1) Data Cross Section
2) Data Time Series / Berkala
3. Cara Mengumpulkan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian.metode pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara :
a) Wawancara
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka.Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara.
Menurut Patton dalam proses wawancara dengan menggunakan pedoman umum wawancara ini, interview dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian interviwer harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat Tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks actual saat wawancara berlangsung (Patton dalam poerwandari, 1998).
b) Observasi
Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
Macam-macam Observasi
1. Observasi Partisipatif
Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti
2. Observasi Terus Terang atau Tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
3. Observasi tak Berstruktur
Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas
c) Angket atau Kuisoner (QUESTIONNAIRE)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertnyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya.
Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam.
Macam-macam kuisioner
1. Kuesioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
4. Kuesioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan tambahan jawaban.
4. Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan) Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara – cara tertentu.
Menurut beberapa para ahli :
1. Raymond Mc.leod Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang .
2. Jogiyanto HM., (1999: 692), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”
3. Lani Sidharta (1995: 28), “Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”
4. Anton M. Meliono (1990: 331), “Informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan”
5. Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
5. Perbedaan Data dan Informasi
Data mencakup fakta dan angka-angka yang relative tidak berarti, yang diubah menjadi informasi oleh suatu pengolah informasi. Informasi memiliki arti bagi pemiliknya. Pengolah informasi menyediakan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis. Informasi berasal dari sumber-sumber internal maupun lingkungan dan digunakan untuk membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
6. Pengertian Basis Data
Menurut pendapat beberapa para ahli :
1) C. Everest
Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
2) S. Attre
Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.
Jadi SISTEM DATABASE adalah sistem penyimpanan data memakai computer.
Menurut kami, Sistem basis data adalah kumpulan data yang telah terkumpul disimpan dan dapat dikelolah menjadi informasi.
7. Jenis-jenis Basis Data
Menurut pengaksesannya, basis data dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
a) Basis data individual
Basis data individual adalah basis data yang digunakan oleh perseorangan. Biasanya basis data seperti ini banyak dijumpai dilingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker Pro merupakan contoh perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis data untuk kepentingan pribadi.
b) Basis data perusahaan
Basis data perusahaan adalah basis data yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah server dan para pemakai dapat mengakses dari masing-masing komputer yang berkedudukan sebagai client.
c) Basis data terdistribusi
Basis data terdistribusi adalah basis data yang disimpan pada sejumlah komputer yang terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang memiliki sejumlah cabang di pelbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang bersifat online.
d) Basis data publik
Basis data publik adalah basis data yang dapat diakses oleh siapa saja (publik). Sebagai contoh, banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com) yang menyediakan data yang bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara gratis. Namun adakalanya seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran untuk memperoleh data publik.
8. Elemen-elemen Penyusun Basis Data
Komponen-komponen utama penyusun basis data adalah :
1) Hardware (perangkat keras )
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan media komunikasi untuk sistem jaringan.
2) Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan DBMS yang digunakan.
3) Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
4) DBMS (Database Management System)
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola basis data. Contoh kelas sederhana: dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox. Contoh kelas kompleks: Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
5) User ( Pengguna Sistem Basis Data )
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
6) Optional Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
9. Tujuan dan Manfaat Basis Data
Tujuan utama dalam pengolahan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat (Fathansyah,1999). Pemanfaatan basis data dilakukan dengan tujuan yaitu:
a) Kecepatan dan kemudahan (Speed )
Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan ( manipulasi ) dan menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah, dari pada kita menyimpan data secara manual.
b) Efisien ruang penyimpanan (Space )
Dengan Database penggunaan ruang penyimpanan data dapat dilakukan karena kita dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data dengan menerapkan sejumlah pengkodean .
c) Keakuratan (Acuracy)
Pemanfatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data dengan penerapan aturan atau batasan tipe data dapat diterapkan dalam Database yang berguna untuk menentukan ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan.
d) Keamanan (Security)
Dalam sejumlah sistem ( apilkasi ) pengelolah database tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan database. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang boleh menggunakan database dan menentukan jenis operasi-operasi apa saja yang boleh dilakukan.
e) Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
f) Data dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
g) Dapat diterapkan standarisasi (standardization)
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.
10. Contoh-contoh penerapan Basis Data
• Belajar di Universitas
Jika kita di sebuah universitas, maka akan ada suatu sistem database yang berisi informasi tentang mahasiswa, matakuliah yang diambil pada semester itu, detil tentang biaya kuliah, modul yang sudah diambil tahun sebelumnya juga yang diambil tahun ini serta rincian dari semua hasil ujian. Selain itu juga terdapat suatu database yang berisi program kuliah tahun depan, admission dan sebuah database yang berisi rincian staff yang bekerja di universitas itu.
• Mengambil Asuransi
Ketika kita mengambil ke aplikasi asuransi, misalnya asuransi pribadi, asuransi bangunan, dan asuransi untuk rumah, atau asuransi kendaraan, broker asuransi akan mengakses beberapa database yang berisi berbagai organisasi asuransi. Kita harus menyediakan rincian data pribadi, seperti nama, alamat, umur, dan apakah peminum atau perokok, data ini digunakan oleh sistem database untuk menentukan premi asuransi. Broker akan membantu mencarikan jenis perusahaan asuransi yang terbaik untuk kita.
• Pembelian dari sebuah supermarket
Pada waktu melakukan transaksi di supermarket, saat itu kemungkinan sedang terjadi proses database. Kasir menggunakan pembaca kode [bar] untuk membaca setiap barang yang kamu beli. Data barang ini lalu dihubungkan ke suatu program aplikasi yang menggunakan kode [bar] untuk menemukan harga item berdasarkan suatu database produk. Selain menemukan harga item, program juga meng-update jumlah stock dalam database produk tadi, selanjutnya menampilkan harga barang pada mesin kas register. Jika tingkat persediaan telah mencapai suatu ambang batas tertentu, maka akan dilakukan pemesanan lagi, untuk itu secara otomatis sistem akan mencetak suatu order untuk pemasok. Jika suatu saat pelanggan menelpon supermarket, petugas akan memeriksa apakah persediaan yang dimaksud telah tersedia.
• Menggunakan Perpustakaan
Perpustakaan umumnya mempunyai suatu database yang berisi rincian buku, rincian pembaca, data pengunjung. Terdapat index yang terkomputerisasi, sehingga pembaca dapat menemukan sebuah buku berdasar pada judul nya, atau pengarang, atau subjek area. sistem database menangani reservasi untuk mengijinkan pembaca untuk meminjam suatu buku dan untuk memperoleh pemberitahuan melalui mail ketika buku tersedia. Sistem juga mengirimkan peringatan ke peminjam yang seharusnya mengembalikan buku karena telah jatuh tempo. Umumnya sistem akan mempunyai suatu alat baca kode [bar] yang serupa untuk dengan yang digunakan oleh di supermarket seperti uraikan lebih awal. Alat ini digunakan untuk menjejaki buku yang diterima dan dipinjam keluar dari perpustakaan.
• Bank
Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan.
• Pabrik
Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar